Harga Kopi Melambung

Harga Kopi Melambung

\"Kopi\" CURUP, Bengkulu Ekspress - Angin segar menghampiri para petani kopi di Kabupaten Rejang Lebong. Dimana menjelang musim panen kopi, saat ini harga komoditas unggulan Kabupaten Rejang Lebong tersebut tengah mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Menurut Ujang (53) salah satu petani di kawasan Bermani Ulu mengungkapkan, saat ini harga kopi di tingkat petani di Kabupaten Rejang Lebong berkisar antara Rp 25 ribu hingga Rp 27 ribu sesuai dengan kualitas biji kopi yang dihasilkan petani.  \"Alhamdulillah saat ini harga kopi tengah naik, bahkan bisa mencapai Rp 27 ribu,\" ungkap Ujang Minggu (2/4) kemarin.

Dijelaskan Ujang, saat ini untuk kualitas kopi rendah harga yang diberikan sebesar Rp 21 ribu, kemudian untuk kopi sedang sebesar Rp 23 ribu, sedangkan untuk kopi kualitas bagus antara Rp 25 ribu hingga Rp 27 ribu.

Diakui Ujang, dibandingkan dengan harga sebelumnya, harga kopi saat ini jauh lebih tinggi. Karena menurutnya selama ini harga kopi Rp 21 ribu per Kg.

Hanya saja menurut Ujang, meskipun saat ini harga kopi tengah melambung, para petani kopi di Kabupaten Rejang Lebong dihadapkan masalah lain yaitu hasil panen kopi justru mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

\"Saat ini justru hasil panen yang kurang maksimal, hanya sebagian kecil petani saja yang hasilnya normal, selebihnya mengalami pengurangan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,\" jelas Ujang.

Turunnya hasil produksi kopi ini sendiri, menurut Ujang dipengaruhi oleh cuaca yang kerap berubah-ubah serta intensitas hujan yang cukup tinggi sehingga banyak bunga kopi yang membusuk sebelum menjadi buah. Diungkapkan setiap hektar kebun kopi dengan pemeliharaan yang bagus bisa menghasilkan kopi basah sekitar 2 ton lebih. Namun saat ini hasil produksi kopi untuk satu hektar lahan hanya sekitar 1,2 ton saja.

Di sisi lain, Ujang mengakui untuk mengantisipasi aksi pencurian buah kopi saat musim panen seperti saat ini banyak warga yang lebih memilih tinggal di pondok kebun sembari menunggu buah kopi mereka. Karena menurut Ujang saat musim panen serta harga yang cukup tinggi sangat rawan akan aksi pencurian. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: